Minggu, 02 Oktober 2016

For the first time, I realized

     Aku berjalan menyusuri pantai, ditemani suara ombak yang berirama dan terik matahari yang begitu menyengat. Aroma khas dari air laut yang bertemu pasir pantai yang terhembus membuat ku relax sejenak akan penat yang kudapati setelah sekian lama kubekerja. Aku terdiam, lalu terduduk dipasir pantai dengan menghadap matahari. It feels warm. Kupenjamkan mata, kutarik nafas dalam - dalam dan aku melihat sosokmu. Aroma khas dirimu datang, membuat hati bergetar dan jantung berdegup kencang. Aku teringat, pancaran dari dua bola matamu yang kurasa... There is something, something that I hope it won't put me in. But in the fact, I'm in to.

     Aku teringat, ketika pertama kali nya kita bertemu.. Kau menjabat tanganku dan bersikap seolah aku hanya wanita biasa.. Tidak menarik. Memasang wajah datar dan tersenyum dipaksakan. Aku yakin pada saat itu, -walau kita baru saja berkenalan- kamu tidak mengingat namaku. Pertemuan yang aku rasa cukup untuk membuat aku mual dan terpingkal - pingkal. Gadis berkacamata, bert-shirt dengan gaya yang tomboy dan bermodelkan rambut bak dora di serial dora the explore, ( ketika dibayangkan, tak mengira betapa menjijikan sekali aku ini ). Poor girl and pathetic, enggak ada sama sekali hal yang menarik dari diriku saat itu. Sama hal nya denganku memandang sosok dirimu. Sepintas, Kupikir kamu sama saja dengan yang lain, laki - laki yang sedang menikmati hidupnya dengan bahagia, menghabiskan waktu senggang dengan hangout bersama teman, dan ...... .

     Pertemuan berikutnya, setelah sekian lama dari pertemuan pertama. Masih biasa. Perbincangan yang kita lakukan hanya sebatas pekerjaan semata tok. Dan kita sama - sama sedang menaruh perhatian terhadap orang lain. Tetapi, waktu itu, percakapan kita mulai berbeda. Kamu terlihat seperti sedang meggoda, dan dalam pikiranku terlintas "what the...". Aku berfikir, aah mungkin cuma lelucon.... yang hanya untuk sekedar mencairkan suasana. Aku pun tak ingin tertarik akan gombalan mu itu dan akupun bersikap sewajarnya dalam menanggapi nya. Tersenyum dan tertawa kecil. No, that is not for a fake smile, hanya saja diriku menganggap ini hanya sebatas percandaan kecil yang kamu ciptakan. Dan pada saat itu, rasa ku datar.

     Time goes by, I don't remember when, why, and how(?). Dirimu yang mulai saat itu menyapa, walau sekedar "hai", "smile", dan "menggoda" terasa berbeda disetiap waktunya... seperti sedang menanam sebuah bibit dihatiku. Dan bibit itu padaku, ku rasa mulai tumbuh. Aku -yang pada saat itu sedang tergila - gila pada seorang lelaki, dan membuat diriku terlihat sangat bodoh sekali ini- mulai berpaling kearahmu. Mulai dihari itu dan seterusnya, aku mencari sosokmu.

     Suaramu, menentramkan sekaligus meretakkan hati ini. Matamu, menyiratkan sesuatu... sesuatu yang jika dinilai oleh firasat adalah memiliki ketertarikan terhadapku. Terkadang disetiap kesempatan aku mendapati kamu sedang menatapku, -entah memang begitu adanya atau hanya kebetulan- dan aku menikmatinya. Tak jarang juga aku memperhatikan sosokmu.  Kind of funny guy, pikirku. Lalu tanpa sengaja, mata kita bertemu.

     Aku terbangun..., beranjak dari lamunan ingatan sore dipinggir pantai di Dreamland hidden beach, Bali. Oleh suara dering pesan masuk di Smartphoneku, yang ternyata adalah sebuah pesan... dari kamu.

2 komentar:

  1. Sy sudah baca kisahnya irientania. Sy hanya bs mendoakan, semoga Allah mempermudah jalan kebahagiaan bagi Tania. Bahagian dunia dan akhirat. Walaupun sebenarnya sy jg sedang berusaha mencari pasangan hidup. Sy berpikir Tania lah orangnya. Karena dr setiap postingan di blog ini. Sy berpendapat Tania wanita yg sangat baik. Dan tentunya punya paras yg cantik dan manis. Sy yakin banyak pria yg mau menjadi pendamping Tania. Semoga sukses selalu dlm karirnya, dan dlm kisah cintanya. ^_^

    BalasHapus